Insentif Ribuan Guru Madrasah di Kebumen Dipastikan Cair Tahun Depan

Jakarta – Bupati Kebumen Arif Sugiyanto dan Wakil Bupati Kebumen Ristawati Purwaningsih menerima audiensi dari jajaran Pengurus DPD Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Kebumen. Para guru itu meminta insentif yang kemudian akan dicairkan tahun depan.

Audiensi digelar di ruang transit Rumah Dinas Bupati, Kamis (27/5/2021). Dalam kesempatan tersebut, pihak PGMI menyampaikan beberapa harapan yang mungkin bisa diakomodir oleh pemerintah menyangkut kesejahteraan para guru madrasah, dan pemberian dana bantuan untuk sekolah, sekaligus sarana dan prasarana.

“Kedatangan kami tidak lain, pertama silaturahmi, halalbihalal, dan kemudian menyampaikan aspirasi dari para guru madrasah kepada bupati dan wakil bupati. Di antaranya menyangkut kesejahteraan para guru honorer, dan bantuan sarana prasarana,” kata Ketua PGMI, Budi Asyamsyu.

Ia menyatakan total jumlah guru madrasah yang non-PNS di Kebumen ada 2.624 orang. Sebanyak 1.606 di antaranya adalah guru honorer yang belum bersertifikasi. Budi berharap para pendidik anak-anak Kebumen bisa mendapat perhatian dari masyarakat.

“Kita tahu Pak Bupati punya program SIRUP, berupa program pemberian insentif untuk guru. Kita berharap para guru honorer dari madrasah yang belum terima sertifikasi, juga bisa mendapat bantuan insentif dari pemerintah,” pintanya.

Pihaknya menyebut tahun sebelumnya para guru honorer sudah mendapatkan dana insentif Rp 700 per bulan. Dana tersebut dikhususkan untuk guru PAUD, TK, MI, dan MTS.

“Tahun ini kita akan mengajukan 1.606 guru madrasah agar bisa terakomodir dalam program SIRUP,” imbuhnya.

Menanggapi hal itu, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengatakan pihaknya tetap akan memikirkan nasib kesejahteraan para guru honorer yang penghasilannya masih jauh dari UMR. Tentunya dengan adanya program SIRUP ini salah satunya.

“Karena salah satu ciri dari pendidikan yang berkualitas adalah guru dan tenaga pengajarnya harus sejahtera. Insyaallah untuk pemberian dana insentif bagi guru bisa kembali dicairkan pada tahun 2022, sekarang sudah bisa mulai diajukan,” ucapnya.

Hanya saja untuk bantuan sarana dan prasarana atau pembangunan infrastruktur sekolah, Arif memastikan sampai 2022 nanti tidak ada karena keterbatasan anggaran. Selain untuk COVID-19, Pemkab juga akan membuka lowongan CPNS untuk 2.503 kuota pada 2021 ini.

“Untuk sarana prasarana, infrastruktur dan lain-lain, saya katakan tidak ada sampai 2022. Karena dana kita sudah tersedot untuk COVID-19, dan tahun ini juga ada penerimaan PNS 2.503 quota, di mana di 2022 kita harus memberikan gaji ke mereka sebesar Rp 139 miliar. Paling bisa nanti agak longgar di 2023,” jelasnya.

(ncm/ega)

 

Sumber : https://www.detik.com/